Helloooo everybody... This is my story. Happy reading! :)

Minggu, 06 November 2011

Karangan Cerpenku...

Selamat reading. enjoy guys :)




Si Anak Babi Yang Buta

 Suatu hari lahir seorang anak babi yang cacat bernama Bubi. Matanya yang buta tak membuat kedua orang tua nya menyerah untuk selalu merawatnya. Bubi adalah anak bontot dari tiga bersaudara. Dia mempunyai dua kakak yaitu perempuan dan laki-laki, tetapi kakak yang satu nya telah mati tertembak para tawanan pemburu di hutan liar. Kini Bubi sudah berusia 5 tahun, meski dia buta tetapi ia adalah anak babi laki-laki yang menggemaskan, sangat lucu.

''Hey Bubi sedang apa kau disana?'' sapa salah satu teman nya yang sedang bermain di rerumputan hijau. 
''aku sedang menghirup udara segar...'' jawab Bubi.
''Oh iya tak mungkin kan kalau kau sedang menatap indahnya alam hutan ini...''
''iya karena kau kan buta.. hahaha'' ejek teman-teman nya, lalu mereka pergi berlalu dari rerumputan. Bubi hanya bisa bersabar ketika teman-teman nya mngejek dirinya. Kedua mata Bubi berkaca-kaca tetapi dia mencoba untuk tenang dan pulang ke rumah. 
 
     Bubi bisa tau letak rumahnya dari penciuman nya yang tajam. Sesampai di rumah, ayah dan ibu nya tampak heran mengapa anak bontotnya itu pulang dengan wajah murung dan sedih.
 
''kamu kenapa nak?'' Tanya ayahnya yang heran.
''pasti kamu di ejek teman-teman mu lagi ya nak?'' tanya sang ibu yang sudah menebak. Bubi hanya menganggukkan kepala.
''sudah ibu bilang jangan mudah sakit hati, ikhlaskan saja, meskipun kamu buta tapi kami semua tetap sayang padamu'' 
''iya nak meski kamu buta, ayah dan ibu akan selalu ada untuk kamu..'' Kata ibu dan ayahnya yang menasehati Bubi dan menghibur nya agar tidak sedih. 
      ''Makasih ibu.. makasih ayah.. aku juga sangat sayang kalian berdua...'' Kata Bubi sambil tersenyum haru menitikan air mata. Lalu kedua orang tuanya lega bisa melihat kembali senyuman anak bontotnya itu. 

Malam hari nya ayah dan sang kakak sudah tertidur pulas.
''Ibu, mengapa aku dilahirkan cacat?'' Tanya sang anak, ibu nya hanya terdiam tak bisa jawab.
''Bu, mengapa aku dilahirkan cacat? Apakah aku ini adalah makhluk yang tak pantas mendapatkan kebahagiaan? Apakah aku ini tak pantas untuk bisa melihat indahnya dunia ini?'' Tanya ulang Bubi sembari menatap serius wajah sang ibu. Ibu nya menatap langit-langit rumah nya dan langsung menatap kedua bola mata anak nya itu.
 
''Sabar anak ku, setiap manusia pasti sudah masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Seharusnya kamu tetap bersyukur atas pemberian Tuhan. Apapun keadaan nya kita harus tetap mensyukuri nya nak..'' Jawab sang ibu dengan bijaksana.
''Tapi kan bu......
Belum selesai bicara, ibu nya langsung meyuruh Bubi untuk tidur karena hari sudah larut malam.
      Keesokan nya di pagi hari, Bubi sedang berdiri di atas rerumputan hijau, dia mendengar suara ramai teman-teman nya yang sedang asyik bermain.

''Ya aku tau, tak ada satupun yang ingin bermain dengan anak buta...'' bisik batin Bubi sembari berjalan menuju rumah nya dengan lesu. Sesampai dirumah nya, Bubi tak sengaja mendengar pembicaraan sang ibu dengan kakak perempuan Bubi di sudut ruang tamu.
 
''Cuplis, cobalah kamu sedikit mengerti perasaan adik mu, ajaklah dia main bersama, agar dia tidak merasa kesepian...''
"tidak bu!'' bantah kakaknya
''kenapa? dia kan adikmu!'' 
''Aku malu punya adik cacat seperti dia! Kalau aku ajak dia main bersama, aku bisa di ejek teman-teman yang lain! Aku malu punya adik yang buta!'' 


Bubi langsung menangis mendengar perkataan kakaknya yang tak senonoh itu, dia merasa sakit hati dan kecewa. 


"Aku memang buta! Aku memang tak pantas untuk ditemani! Mana ada yang mau bermain bersama anak cacat seperti ku...'' Teriak Bubi yang sudah kesal campur kecewa, pipi nya yang gembul basah dengan air mata nya. 
Ibu dan kakak nya serentak kaget kalau dia mendengar pembicaraan mereka berdua. Bubi langsung pergi dari rumah dan berlari kencang menuju suatu tempat dan pada akhirnya dia menabrak pohon besar dan terjatuh.




Masih suasana di ruang tamu rumah.


''Seharusnya kamu tak perlu berkata seperti itu Cuplis! Sekarang adikmu marah, tanpa kamu sadari perkataan mu sudah melukai hati nya! Ibu ingin kamu cari dia dan meminta maaf kepada nya!'' Kata Ibu dengan tegas.
Kak Cuplis laangsung bergegas mencari keberadaan adiknya.


Bubi yang meras sedih lalu mendengar ada dua teman nya sedang saling berbisik di belakang sudut podoh besar.
''Eh si Bubi itu lucu dan menggemaskan yaa. aku suka deh...''
''Memang nya kamu mau punya pacar buta? aku sih ga mau lho!'' kata salah satu teman nya dengan sombong dan ketus.
Bubi langsung tambah kesal.
 
''Kenapa semua membenci ku? Kak Cuplis, teman-teman, semua nya menjauhi aku! Kenapa tidak ada yang ingin berteman dengan ku? Kenapa berteman itu harus memandang fisik? Hanya karena aku buta semua menjauhi aku. Padahal kan aku juga ciptaan nya Tuhan, sama seperti mereka!'' Kata Bubi sambil menangis dibawah pohon besar.

Tak sadar kak Cuplis dan teman-teman lain nya mendengarkan semua perkataan Bubi. 
Sang kakak dan teman-teman nya langsung sadar bahwa bagaimanapun keadaan Bubi, ia tetap makhluk ciptaan Tuhan, sama seperti kak Cuplis dan teman-teman lain nya.


''Kakak minta maaf ya, mau bagaimanapun kamu tetap adiknya kakak..''
''Kita semua juga mau minta maaf sama kamu, karena kita sudah terlalu sering mengejek-ejek kamu''
''Iya aku maafin kok kak, aku juga maafin kalian semua...'' Sambil tersenyum haru
''Mulai sekarang kita berteman yaaaaa......'' kata teman-teman nya yang langsung memeluk Bubi lalu mengajak Bubi untuk bergabung bermain bersama.

Akhir cerita, kini Bubi tersenyum bahagia. Dia sudah mempunyai banyak teman. Dia juga sudah saling akur dengan kakaknya. Ibu dan ayah nya pun senang melihat anak bontot nya itu sudah mempunyai banyak teman dan tidak kesepian lagi. 


*selesai*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar