Helloooo everybody... This is my story. Happy reading! :)

Kamis, 09 Mei 2013

YOU are my drug

Dipagi hari yang sejuk duduk samping jendela putih yang terbuka lebar sambil memandangi keindahan alam sekitar.

Awan yang indah bagai langit-langit cinta kita berdua, namun langit-langit itu retak seketika saatku tau bahwa pada kenyataannya Tuhan memisahkan kita berdua, mungkin hanya untuk sementara waktu. Mungkin Tuhan hanya ingin aku fokus pada kehidupanku yang lebih penting. Tapi menurutku kamu juga penting! 

But...... Tuhan Maha Tau yang terbaik untuk hamba-Nya. :)

Lalu, mulailah tumbuh rasa kecil menyesal.
Menyesal mengapa aku harus mengenal tentangmu terlalu dalam hingga kini aku tumbuh luka yang begitu dalam juga. 
Rasa cinta yang semakin dalam maka terciptalah luka yang begitu dalam juga. 
But, it's no problem. 
Itu sudah menjadi hal biasa dalam percintaan. Right? :)

Make it simple! 

Hmm... Kita tumbuh seperti burung dengan sayap-sayapnya.
Saling membutuhkan, saling ketergantungan. Kita tidak bisa hidup tanpa salah satu dari kita. Tapi semakin kesini aku sadar pertumbuhan hubungan kita bukan seperti burung dan sayapnya, melainkan seperti bunga dan kupu-kupu. 
Kupu-kupu yang sangat membutuhkan sari-sari bunga untuk makanan sehari-harinya, untuk bertahan hidup, tapi bunga tidak membutuhkan kupu-kupu. Bunga masih bisa hidup tanpa kupu-kupu, dari cahaya atau air bunga sudah bisa tumbuh dan bertahan hidup. 
Beda dengan kupu-kupu. *For readers: If you know what I mean :') *

Dan yang lebih kejamnya lagi,
Kamu itu seperti obat, membuat aku ketergantungan.
Tanpa kamu hidup aku ga berstamina, lemah letih lesuh lunglai, lebay. *halah!*
Ini konyol tapi serius. Tolong digaris bawahi sendiri kata-kata barusan.



TAPI.......
Ada saatnya kita harus belajar mengerti keadaan yang memang sudah tidak bersahabat.
Tidak semua keinginan kita terwujudkan wahai kawan, terutama para kaum hawa :')
Kita harus percaya pada ending in the story we will happy. 
Trust GOD. 


And then, my conclusion is..........


Memandang langit dengan senyuman kuat, indah, dan.......................................
dan selebihnya cukup Tuhan saja yang tau. :)
Lalu aku menutup rapat-rapat jendela putih itu dan membiarkannya tertutup, mungkin butuh waktu lama untuk membuka nya kembali. Yang pasti saat suatu waktu nanti jendela putih itu terbuka langit-langitnya sudah menyatu lagi dengan indah.
Kini biar Tuhan yang merancangnya dengan sempurna. Aku tau itu akan menjadi sebuah kejutan yang indah. Tuhan sedang mempersiapkan rencana indah untuk aku dan dia suatu saat nanti. :')




Salam penutup, 
Wahai Tuhan Maha Zat yang bisa membolak-balikan isi hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar