Ketika rasa takut menghantui, aku mencoba untuk bungkam dan dunia ikut diam. Tuhan hanya tersenyum. Ketika anxiety semakin menyerang pada hal-hal menyakitkan dimasa lalu aku mencoba untuk berdoa. Berharap Tuhan memberikanku percikan air zam-zam pada hati, jiwa dan pikiran ini.
Disaat aku gemas ingin meluapkan semuanya melalui sosial media, sebuah sumber menyadarkanku untuk lebih baik diam. Bukan maksudku untuk mencari pembelaan. Terkadang semuanya butuh diekspresikan. Dikemas dalam sebuah perumpamaan. Membuat pencegahan lebih dari sebuah obat dokter. Melainkan suatu pemikiran yang tidak pernah berhenti berfikir. Apakah ini layak untuk dipikirkan? Aku kira semua ini real ternyata hanya sebuah ilusi. Ilusi yang hanya mampir untuk memberikan kekuatan atas apa yang sudah terjadi, kenangan dan pengalaman yang mengajarkan diri menjadi lebih dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan. Maka jika aku goyah dalam sesekali, aku teringat akan pelajaran yang mendidikku hingga sampai saat ini menjadi sumber kekuatan untuk berpijak dan berjalan. "Keep moving forward."
Terkadang banyak pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan membuatku muak akan semua hal. Cemas akan hal-hal yang akan membuatku jatuh didunia ini. Takut akan kehilangan jati diri hanya karena perlakuan orang-orang zalim yang tidak senang berdebat tapi suka menciptakan perang batin. Merusak kekebalan tubuh yang diserap melalui pemikiran dan menimbulkan pusing tingkat nyeri sampai membuat mual perut dan sakit.
Namun Tuhan dan beberapa kawan menyadarkan bahwa hal yang kita takutkan adalah hal kecil yang tidak mempunyai peran penting dalam hidup kita, mereka hanya segelintir kerikil kecil. Segelintir kerikil kecil lah yang membuatku berani melangkah. Membuatku berani mengambil resiko jika sewaktu-waktu kerikil melukai telapak kakiku. Tapi hal itu tidak akan terjadi jika aku melangkah lebih besar.
Semua yang sudah terjadi mengajarkanku menjadi seseorang. Seseorang dalam diriku sendiri.
Anxiety mengajarkanku untuk tidak hanya hidup disebuah comfort zone. Diluar comfort zone lah banyak terciptanya orang-orang sukses. Karena mereka belajar untuk menerima tantangan dalam hidup mereka. Mereka diajarkan pada tekanan-tekanan yang membuat mereka berani pada kejadian apapun. Ketakutan membuat mereka lebih percaya diri danyakin.
Aku belajar dari orang-orang tersebut.
Mereka tidak perduli oleh komentar oranglain yang mungkin mengecam nasib dalam hidupnya. Bagi mereka omongan orang lain tentang kejelakannya adalah PERSETAN.
Jadi aku belajar dari tiap kejadian yang sudah menimpaku. Sekiranya aku salah, aku akan belajar dari kesalahanku. Karena hanya kesalahanku lah yang membuatku jauh lebih baik. Tapi jika oranglain yang salah, semoga mereka diampuni oleh hukum alam.
Untuk terakhir kalinya, ilusinya hanya datang jika pikiran kita lemah dan kosong. Ilusi terkadang hanya mampir untuk menakut-nakuti kita supaya kita lebih tegas dalam berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar